PEMBANTU Ku ituuuuuuu..........
(bangian 2)
Dua hari berlalu
Jum’at siang itu, aku di kantor sedang membaca laporan laporan dari
staff, juga menandatangani permohonan purchasing dan mutasi gudang.
Blackberry ku berdering. Istriku, batinku. “Halo, papa?” terdengar suara
di seberang. “iya ada apa babe?” jawabku. “mama rencana mau balik ke
kampung sore nanti, mama tau ini mendadak, barusan di telepon bapak,
eyang sakit” cerocosnya. “iya, tapi kan mama tau kalo papa ga isa kemana
mana week end ini babe, besok ada stuffing” jawabku. “iya makanya, mama
balik sendiri aja sama anak’e, papa di rumah” jelasnya lagi. “terus,
mau bawa sendiri? Ato naik travel aja?” tanyaku lebih lanjut. “ga pa,
mepet ga sempet pesen ticket, mama sama mas dedy aja, juga lebih save”
jawabnya. Dedy sebenarnya adalah driver kami, yang juga sudah kami
anggap sebagai saudara, sementara dia jadi driver, aku percayakan juga
kepadanya usaha rental mobilku.
“ok” kataku lagi, “si latri di ajak aja, sekalian pulang kampong”.
Tentunya hal itu adalah yang paling logis aku sarankan, mengingat
libidoku kepada dia yang udah ada di ubun ubun, sedangkan aku sendiri
(saat ini) tidak mau kejadian kalau aku sampai tidak bisa menahan diri
ngentotin dia. “udah mama ajak, dia gak mau, katanya bulan kemarin sudah
pulang kampong, dia mau ngumpulin dulu uange, katanya kalau di bawa
pulang kampong pasti abis, anak itu memang agak boros” jawab istriku.
Deg! Semerta merta jantungku seperti berpacu…Well? Semoga aku di beri
kekuatan, batinku.
“yawdah, mama ati ati, sampein salamku ke eyang dan bapak ibu, I’m gonna
miss you babe” kataku lagi. “I’ll gonna miss u too, luv u pa” jawab
istriku. “luv u too, take care ya hunny”. “ok, see u”. clik. Telepon
terputus. Aku terbengong. Ini artinya aku bakalan dua hari dua malem di
rumah berdua bersama latri, si pendiem imut yang ternyata nakal banget
itu. Seketika konsentrasi kerjaku buyar berantakan.
---
Sore itu telah selepas mahrib, ketika aku memasuki garasiku. Aku masuk
sendiri, tanpa ada yang bukain, pintu depan rumahku dan garasi memang
aku bikin otomatis, di operasikan menggunakan remote yang selalu ada di
mobil ku maupun istriku. Harganya lumayan mahal, istriku sempet sewot
ketika aku memasangnya. Aku bilang ini biar gak merepotkan orang rumah,
kan bisa sendiri. Tapi istriku membantah, halah, alasan ! katanya, ni
pasti buah dari keisengan papa. Buang buang duit aja, tambahnya, emang
duit tinggal gunting sendiri apa?. Aku hanya tertawa, aku memang selain
orangnya iseng, aku juga gadget and electronic freak. I just can’t hold
my self kalau liat sesuatu yang ‘berbau otomatis’, pasti segera ku kuras
tabungan buat membelinya. Ini yang sering buikin istriku sewot.
Dengan santai aku masuk rumah. Langsung menuju ke kamar. Ku lempar tas
kerjaku ke ranjang dan melucuti bajuku. Penat setelah kerja seharian,
membuatku cuman punya satu pikiran setelah sampai rumah. Berendam!.
Dengan telanjang bulat aku berjalan menuju kamar mandi di dalam kamarku
yang memang aku pasang jacuzzy. Astaga. Kaget hampir lepas jantungku. Di
jacuzzy aku lihat sesosok telanjang di terlentang. “rika!” teriak ku
sambil kalap menutupi kontolku yang telanjang, Rika, adalah adik iparku,
sekilas tentang rika, dia berumur sekitar 25 tahunan, 2 tahun lebih
muda dari istriku, single, kalau istriku kecil, dan bisa di bilang
mungil, rika sebagai adik, berbody sebaliknya, bongsor, sedikit chubby
tapi gak gemuk, model yang bertulang besar. Dadanya lumayan gede, hampir
dua kali lipat dibanding dengan dada istriku, dan yang paling menarik,
dari rok mini yang sering dia pakai, pantatnya kelihatan bulat dan padet
banget.
Rika tetap tidak bergeming dengan mata terpejam dan headset di
telinganya. Ealah, ketiduran di jacuzzy ni anak, pantes aja dia gak
denger aku masuk. Pelan pelan aku beringsut mau masuk ke kamar lagi.
“EH, MAS!!” aku mendengar dia menjerit kaget melihat aku yang hamper
beringsut, telanjang bulat di hadapan tubuh bugilnya. “iya aku! Kamu
ngapain berendem telanjang di jacuzzy ku?” jawabku sambil menutupi
kontolku yang jadi setengah tegang melihat tubuh putih cubby adik iparku
itu.
“hehehe…sorry, aku minjem jacuzzy nya, abis penat banget pulang kerja,
lagian yang namanya berendem ya bugil lah” katanya lagi. “mbak ine tadi
pulang kampung, eyang sakit, aku gak isa pulang makanya mbak ine minta
aku mampir sekalian beliin makan buat mas, soalnya pastinya makan gak
bakalan kepikir di otak mas kalo mbak ine pergi, aku datang, mas belum
pulang, jacuzzy kosong ya daku manfaatkan” cerocosnya lagi dengan hanya
melintangkan tangan kirinya ke dada untuk nutupin puting susunya, yah
paling gak putingnya ketutupan, dan tangan kanannya untuk menutup memek
tanpa berusaha untuk bangun, alias masih dengan cueknya terlentang. Rika
ini anaknya emang selebor, selain seenaknya sendiri sebenarnya dia
orangnya asyik dan terbuka dan berwawasan luas. Aku sangat cocok ngobrol
ama dia. Ya tapi maksudnya gak ngobrol dalam keadaan bugil. Aku sendiri
kalang kabut nutupin kontolku yang semakin membesar dan mengeras di
depan tubuh bugilnya.
“udah, gantian kalo gitu, aku juga pengen berendem” sahutku ketus. “ya
elah, pelit amat sih, masih PW nih, kalo mas cuman mau berendem aja napa
harus ribut, jacuzzy luas ini…” katanya lagi. Aku garuk garuk kepala
menyadari maksud dari ucapannya, tanpa sadar ngelepasin tangan yang aku
pakai menutup kontol ku. “gak, kamu kaluar, aku mau berendem” kataku
lagi. “elah, pelit amat sih? Tinggal masuk aja, kan muat berdua…dan tu
konti di tutup dunk, lagian beringas banget sih junior?”. Aku kembali
teringat kontol ku yang memang sudah 60% menegang. Dengan reflek aku
kembali membekapnya dengan kedua tanganku. “rik, please dunk, aku gak
isa nih berendem berdua…” kataku lagi. “ya itu derita mas, kalo mau
berendem ya harus mau berbagi” jawabnya santai sambil benahin headset
nya dengan tangan kanannya, dan mulai menutup matanya lagi, nerusin
tidur, alhasil itu memek kembali terlentang di hadapanku. Aku jadi
bingung, sebenernya yang punya jacuzzy ini sapa sih?
“geser!” kataku ketus, ketika akhirnya aku menyusul juga ke jacuzzy. Dia
hanya melenguh dan menggeser sedikit posisinya ke kiri. Aku berbaring
di kanannya, jacuzzy itu cukup besar tapi pada dasarnya adalah single
jacuzzy, jadi kami tetap berhimpitan. Bagian kiri tubuhku bersentuhan
dengan bagian samping kanan tubuhnya. Aku lirik susunya yang kurang
berhasil ditutup dengan tangan kirinya. Menggelembung naik turun seiring
tarikan nafasnya. “jangan liat liat, ntar nafsu lagi…” katanya sambil
masih memejamkan mata. Jembret, batinku, ketahuan!. “prêt, emang aku ni
manusia gak bermoral?” sanggahku. “mas sih aku yakin bermoral, juniornya
yang nakal, tu masih beringas banget” katanya. ‘lha, berarti kamu juga
perhatiin kontolku dunk” kataku lagi. Sengaja aku langsung sebut
‘kontol’ biar terdengar vulgar dan kasar sekalian. Nyindir kata kata
sarkasme dia yang barusan.
‘hahaha…” dia malah tertawa. “lha kontol mas besarnya segitu, masak ga
menarik perhatian, aku kan normal mas” katanya lagi dengan menekankan
kata kontol, membalas sindiranku sambil berbalik, sekarang dia terbaring
miring memunggungi aku. Aku ikutan miring menghadap ke dia, tanpa
pengahalang, mau tidak mau kontolku menempel di belahan pantat chubby
dia. “eh, sekarang malah nempel di pantat nih kontol” katanya masih
selebor. “alah, bentar aja, mau pijat punggung nih” kataku lagi “salah
siapa ngotot berendem bareng, dah tau jacuzzy sempit”. Jacuzzy ku emang
ada water jetnya, yang berfungsi untuk memijat. “aduuuh, nganjel banget
sih ni kontol” keluhnya lagi. “iiiihh, jangan di gerak gerakin dunk,
ntar isa masuk ke lubangku, soalnya kepalanya pas di tepinya” katanya
lagi.
Karena struktur kontolku yang panjang dan agak bengkok ke dalam, posisi
ini tentu saja riskan, soalnya kepala kontolku langsung berhadapan dan
nempel di mulut memeknya. Kami manusia bukan patung, tentu saja
bergerak, minimal kontolku pasti berkedut kedut nempel di memek seperti
itu. Tidak memakan waktu lama, kepala kontolku sudah menyeruak di
pangkal bibir memeknya dari belakang, membuka kelopak memeknya dan
bersentuhan dengan ujung jalan masuk ke relung vaginanya. Di tambah
licinya air jacuzzy yang di campur dengan aromatherapy soap. “mas,
mundur dikit dunk, kepala batang mas dah mulai masuk di lubangku nih,
geli banget” katanya. “iya, bentar” kataku, tapi aku tidak juga segera
mundur, aku sengaja membiarkan kontolku dalam posisi itu, abis enak
juga.
“rik, kamu masih perawan ga?” tanyaku, karena memang adik iparku itu
belum menikah. “Nggak, kan dulu aku dah pernah cerita ke mas” jawabnya.
“oo iya juga, nakal juga kamu ya, ternyata” sambungku
“kalo gini, lebih nakal sapa? Aku ato mas?” jawabnya sambil cekikian
“hehehe…aku emang ga pernah bilang kalo aku orangnya alim…hehehe…”
Bless…pelan tapi pasti, karena licinnya lobang memeknya, mungkin juga
karena cairan memeknya yang sudah mulai mengalir, dari belakang kontolku
meluncur semakin dalam ke relung memek adik iparku. “aaagghh…” erangnya
lembut. “jangan di masukin mas, cabut dooonkkk…aarrgghhh…” erangnya
lagi, tapi tanpa reaksi penolakan apapun dari gerakan tubuhnya. Tak
seberapa lama, tanpa dorongan pinggul pun, kontolku sudah masuk
setengahnya ke lobang kewanitaan dia. Masih tidak ada reaksi penolakan,
hanya dia jadi diam, tidak banyak bicara seperti tadi. Pelan tapi pasti
aku mencoba menggoyang pinggulku naik turun. Di dalam kepalaku memang
seperti ada teriakan penolakan, gila apa yang aku lakukan? Masa aku
ngentotin adik iparku sendiri…
Tapi kalau di lihat dari awal muasal kejadian ini, kan dia yang memulai,
dia juga sudah nggak perawan, lagipula, juga tidak ada pemaksaan maupun
ada penolakan, jadi ini bukanlan sebuah perkosaan. Hanya dua insan
dewasa yang menyalurkan kebutuhan, pikirku mencari pembenaran dari
tindakanku ini. Selang beberapa lama aku menggoyang goyang pinggul
setengah hati, terasa seperti ada empotan di dalam liang vagina rika.
Gila, pikirku…empot ayam… aku memejamkam mata menikmati sedotan sedotan
erotis dari liang vagina adik iparku itu, hingga pada satu titik aku
tidak tahan lagi, sambil bilang “sorry rik!” aku memeluk pinggangnya dan
menghujamkan kontolku sedalam mungkin. “Arrrgghhh…maaassss!!!”
erangnya. Dengan posisi miring tersebut aku genjot dia sejadi jadinya.
Air memercik kemana mana, sedangkan rika menggelepar lepar seiring
genjotanku serta tanpa canggung mengerang erang dan berteriak
“arrghh…maaasss…oogghhh…myy…goooddddd…aghh…agh…agh …aaaccgghhh…”
Karena di jacuzzy aku merasa kurang bebas menyetubuhi adik iparku,
sedangkan nafsuku bener bener meledak ledak (entah kenapa) aku cabut
kontolku lalu berdiri. Aku bopong dia dari jacuzzy, masih tanpa
penolakan, ku lemparkan tubuh bugil dan basah kuyup dia ke ranjangku.
Dengan nafsu, aku sosor mulut dia yang sedari tadi mengerang erang.
Sambil French kiss, ku tindih dia dan kembali ku arahkan kontholku ke
lobang memek dia. BLESS…kali ini, karena posisi MOT, dengan mudah
kontolku menerobos memek chubby dia yang sudah basah kuyup.
“achh…ackhh…arrggghhh…mmmpppfftt….mmppfttt…”
Setengah jam aku menghajar memek dia dengan posisi MOT, memang aku
sengaja tidak berganti posisi, di samping aku canggung juga mau berganti
posisi, aku juga sangat menikmati ngentotin memek chubby dia yang
istimewa sambil tak henti hentinya memFrench kiss bibir dan lidah dia
yang nggemesin. Hingga sudah terasa lahar pejuhku hamper meledak, aku
lepasin French kiss ku dan bertanya “rik, boleh ku keluarin didalem
kamu?”
“agghh...aghhh…gaa paa paa…aku lagi ammannn…dan aku juga mau dapet laaagii…”
“kalo gitu kita keluar barengan…arrrrgghhhh…!!!”
Tak berapa lama kemudian, aku muntahkan sperma panasku di rahim dia, aku
hujamkan dalam dalam kontolku ke memeknya adki iparku itu. Rika juga
mengerang keras sambil mendekap erat dan mencakar punggungku. Setelah
bergoncang goncang hebat, akhirnya tubuhnya terhampas ke kasur dengan
lemas. Masih dengan posisi menelungkup, aku biarkan kontolku masih
menancap di memek dia.
Aku bergeser ke samping agar adik iparku itu bisa bernafas, dengan masih
memeluk dia, sesekali aku sosor bibir nya yang nggemesin itu, seakan
tak ada puasnya aku mem French kissnya. Dia dengan hanya tertawa tawa
kecil, melayani setiap hisapan bibirku dan kecupan kecupan nakalku.
“udah ah…” katanya sambil beranjak dari ranjang lalu menuju ke kamar mandi lagi
“mau berendem lagi rik?” tanyaku
“ga ah mas, mo mandi aja, trus makan yuk?” ajaknya
“ayuk, aku juga dah laper, mana lemez lagi”
“hihihi, abis, mas goyangnya kaya kesetanan…” jawabnya
“abis, memek kamu enak banget, dapet berapa kali O kamu rik?” tanyaku menggoda
“tiga” jawabnya selebor
Aku menyusul dia ke shower, kita mandi bareng. Hampir aja aku gak tahan
lagi, mau ku entot lagi dari belakang. Abis pantatnya putih dan montok
bener, hehehe…
bersambung bag 3
Viagra
BalasHapusPermen Karet Perangsang
Perangsang Wanita
Penumbuh Rambut
Peninggi Badan
Penggemuk Badan
Pelansing Badan
Obat Pembesar Penis
Vakum Pembesar Payudara
Vakum Pembesar Penis
Celana Hernia
Alat Bantu Sek
Boneka Full Body
Hub: 085713500997
Pin bb 7678ae8c
Gabung dengan Prediksi Togel Kami, Update Togel, Prediksi Togel, Prediksi Angka, Prediksi Jitu, Bocoran Togel, Bocoran Jitu, Bocoran Angka, Angka Main, Angka Jitu, http://www.updatetogel.com/category/prediksi-togel-paris
BalasHapus